Andi Odhika Satriawan Tutup Reses di Tamalanrea, Warga Keluhkan Air Bersih dan Banjir

MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Odhika Cakra Satriawan, menutup rangkaian kegiatan reses masa persidangan kedua tahun sidang 2024/2025 dengan menyerap aspirasi warga di tiga titik Kecamatan Tamalanrea, Kamis (13/3/2025).

Legislator Fraksi NasDem ini menyambangi warga di Jalan Halide Dg Tindri, Kelurahan Bira; Jalan Bontoloe Baru, Kelurahan Kapasa Raya; serta Jalan Bontoa Utara, Kelurahan Parang Loe. Dalam setiap pertemuan, ia menegaskan komitmennya untuk mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya di wilayah Tamalanrea dan Biringkanaya.

“Reses adalah kesempatan terbaik untuk mendengar langsung suara warga tanpa sekat. Semua aspirasi dan keluhan akan kami bawa ke DPRD untuk ditindaklanjuti ke pihak eksekutif,” ujar Odhika.

Salah satu permasalahan yang paling banyak dikeluhkan warga adalah akses terhadap air bersih. Banyak warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan layanan PDAM, baik karena jaringan yang belum menjangkau pemukiman mereka maupun kualitas air yang kurang layak konsumsi. Warga berharap pemerintah segera memperluas cakupan layanan air bersih, terutama di kawasan padat penduduk yang masih mengalami kesulitan.

Selain itu, genangan air dan banjir musiman juga menjadi perhatian utama. Wilayah Kapasa Raya dan Parang Loe disebut sebagai daerah yang sering terdampak genangan setiap kali hujan deras. Minimnya sistem drainase yang memadai diduga menjadi faktor utama penyebab banjir.

“Permasalahan banjir ini sudah sangat mengganggu aktivitas warga, bahkan bisa membahayakan keselamatan. Kita akan dorong Dinas PU dan instansi terkait untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh,” tegas Odhika.

Dalam reses tersebut, warga juga menyampaikan keluhan terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dinilai belum merata. Banyak warga yang merasa layak menerima bantuan, namun tidak terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Menanggapi hal ini, Odhika menekankan pentingnya validasi data agar penerima bantuan lebih tepat sasaran. Ia meminta agar pendataan penerima bansos lebih transparan dan melibatkan RT/RW.

“Sering kali warga yang benar-benar membutuhkan justru tidak terdaftar karena sistem pendataan yang kurang akurat. Ini harus kita benahi bersama. Saya akan dorong agar Dinas Sosial jemput bola dalam pendataan,” pungkasnya.

Reses ini menjadi momentum bagi warga untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada wakil rakyat. Odhika berjanji akan mengawal seluruh keluhan yang disampaikan agar dapat segera mendapatkan solusi nyata dari pemerintah kota.

Leave a Reply