GPMB dan Pemkab Maros Tingkatkan Budaya Literasi Parenting di Organisasi Keperempuanan

MAROS,MENARAINDONESIA.com-Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Maros mengajak Pemerintah Kabupaten Maros, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, untuk bekerja sama dalam meningkatkan budaya literasi parenting bagi organisasi-organisasi keperempuanan. Kegiatan ini berlangsung di kampus STAI DDI Maros dan merupakan bagian dari roadshow literasi yang digelar di 14 kecamatan pada Selasa (13/08/2024).

Ketua GPMB Kabupaten Maros, Bachtiar Adnan Kusuma, menekankan pentingnya membangun kesadaran ekosistem budaya membaca sejak masa pacaran bagi calon pasangan usia subur. Menurutnya, calon pasangan harus mulai membentuk keluarga yang melek literasi sejak tahap perkenalan dan percintaan, dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan parenting dan literasi.

“Mulai dari masa perkenalan, calon pasangan seharusnya sudah membentuk ekosistem keluarga yang melek literasi. Cara efektifnya adalah dengan membaca buku-buku tentang parenting dan memberikan asupan nutrisi literasi yang mendasar sejak pra-nikah,” ujar Bachtiar saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan tersebut.

Acara yang bertema “Persiapan Keluarga Sejahtera: Pra Nikah, Menikah, dan Pasca Nikah” ini digelar untuk membangun fondasi keluarga yang kuat dan bersinergi dengan berbagai organisasi, termasuk Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Forum Perpustakaan Lorong Desa, Fatayat NU Maros, dan STAI DDI Maros.

Bachtiar juga menekankan bahwa solusi untuk rendahnya minat baca masyarakat adalah dengan membekali setiap calon pasangan usia subur dengan buku-buku yang mengajarkan cara membentuk keluarga yang memiliki budaya membaca tinggi. Ia yakin bahwa kebiasaan membaca yang dibangun sejak awal keluarga dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Maros.

Sementara itu, Duta Baca Maros, Risky, menyambut baik kegiatan roadshow ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada calon pasangan dan keluarga muda dalam menghadapi berbagai tahap kehidupan berumah tangga. Risky yakin bahwa dengan membaca, ia bisa mempersiapkan mental, emosional, dan finansial sebelum menikah, serta kesiapan untuk membangun keluarga yang melek literasi.

“Selain itu, dengan membaca, kami mendapatkan ilmu tentang parenting anak, kesehatan keluarga, dan perencanaan jangka panjang setelah menikah. Kami bersyukur bisa memetik pelajaran dan wawasan literasi yang disampaikan oleh Pak BAK,” tutup Risky.

ads

Leave a Reply