MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Besok, Kamis 25 Maret 2021, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif akan menghadiri undangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian untuk membahas Bahas Strategi Pengembangan Porang sebagai Komoditas Mahkota di Kota Bogor.

Syaharuddin Alrif diundang sebagai sksportir dan petani milenial Porang. Bersama menteri pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H, Sekretaris DPW Nasdem Sulsel ini memaparkan materi Peluang dan Tantangan Industri Berbahan Baku Porang.

“Porang merupakan komoditas potensial untuk dikembangkan di Indonesia, selain mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan juga prospektif untuk bahan baku industri makanan dan obat-obatan,” ujarnya, Rabu (24/03/2021).

“Jika bicara Porang, tak ada habisnya. Baik dari segi bisnis maupun manfaat,” tambahnya.

Kata dia, saat ini Puslitbang Tanaman Pangan melakukan serangkaian seminar online untuk mendiseminasikan teknologi dan produk hasil litbang tanaman pangan dan mendapat umpan balik dari stake holder.

“Melalui kegiatan ini, Kementerian Pertanian bersinergi dengan pelaku bisnis porang dari hulu ke hilir untuk bahas strategi pengembangan porang sebagai komoditas potensial,” ujarnya.

Ketika diundang untuk menjadi pembicara dalam seminar politik atau soal kepemudaan, kata Syahar, sapaan akrabnya, hal tersebut sudah biasa.

“Ketika pelaku politik diundang menjadi pembicara soal pertanian, ini baru menantang. Saya akan hadir,” ujarnya.

Selain Syaharuddin Alrif, Peneliti Balitkabi, Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi, MS juga hadir membahas Potensi Plasmanutfah Porang Indonesia dan Budidaya Porang.

Ada Peneliti BB Biogen, Dr. Ika Roostika Tambunan, SP., M.Si mengupas soal Aplikasi Bioteknologi dalam Produksi Bibit Porang. Peneliti BB Pascapanen, Dr. Heny Herawati, STP., MT membahas Teknologi Penanganan dan Pengolahan Porang serta Alternatif Pengembangan Produk Turunannya.

Tak hanya itu, Kadin Indonesia, Ir. Utama Kajo juga hadir membahas Prospek Porang sebagai Komoditas Ekspor dan Kebijakan yang Diperlukan. (*)