Babak Baru, Danny-Fatma Versus Monster Hydra Dalam Mitologi Yunani

Oleh: Ibnu Hajar Yusuf, S. Sos,. M. I.Kom.
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Alauddin

MENARAINDONESIA.com-Dalam mitologi Yunani kuno, ada sosok monster berwujud seperti naga yang memiliki kepala berjumlah sembilan, Hydra namanya. Hydra digambarkan sebagai mahluk buas dan jahat yang meneror masyarakat.

Berbagai cara telah dilakukan para pahlawan Yunani untuk menaklukkan Hydra. Namun, setiap kepalanya dipotong, maka akan tumbuh atau membentuk lagi dua buah kepala yang baru.

Pada akhirnya, dalam legenda yunani tersebut, muncul sosok bernama Herakles atau populer disebut Hercules anak dari Dewa Zeus. Hercules bersama Lolaus, sang pembawa obor mengetahui cara memutus kepala Hydra agar tidak tumbuh kembali, dan keduanya berhasil memenangkan pertempuran tersebut.

Cerita Hydra dalam legenda Yunani hampir sama di era digital saat ini.  Namun, sosok Hydra hadir dengan bentuk berbeda, yakni corona virus disease 2019 (Covid-19). Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, hadir sosok pasangan Danny Pomanto – Fatmawati Rusdi yang digambarkan sebagai Hercules dan Lolaus.

Pasangan Danny Pomanto – Fatmawati Rusdi mengetahui bagaimana cara mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di Kota Makassar.

Covid-19 telah menjadi ancaman bagi semua manusia. Bukan hanya di Makassar, tapi juga seantero dunia, dan hal ini pun berlangsung hingga setahun lamanya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Makassar per 28 Februari 2021 jumlah total terkonfirmasi positif Covid-19 telah mencapai 27.565 Kasus.

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menaklukkan Virus yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut, mulai dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid I dan II hingga pada pembatasan penerapan kegiatan masyarakat (PPKM) atau pemberlakuan jam malam.

Namun, upaya tersebut justru memunculkan masalah baru, mulai dari kesenjangan sosial hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut data yang dirangkum oleh PHRI Sulsel per Juli tahun 2020, sebanyak 1.257 karyawan dari 21 hotel di Kota Makassar, dirumahkan. Itu baru satu segmen dibidang pariwisata,  belum lagi segmentasi lainnya.

Sehingga, penanganannya tak pernah selesai, dan selalu saja memunculkan masalah baru yang sama berbahayanya dengan Hydra.

Tujuh hari pasca pelantikan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Ir Mohammad Ramdan Pomanto bersama Fatmawati Rusdi diharapkan dapat memberikan solusi tentang bagaimana cara yang tepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Danny-Fatma pun menjawabnya dengan lebih awal mensosialisasikan rancangan strategis melawan Covid-19.

Program ini hadir dengan slogan “Peduliki, salama’ ki”, jika anda tidak peduli, maka anda akan mati.  Kalimat ini memiliki makna yang sangat dalam.

Danny Pomanto dan Fatmawati pun mengakui diri sebagai penyintas Covid-19. Fatmawati bahkan menggambarkan penderitaan yang dialami masyarakat selama masa pandemi ini. Selain keterbatasan ruang untuk bekerja, masyarakat juga dibenturkan dengan kebijakan yang tak pro rakyat.

Sehingga, kehadiran Danny Pomanto – Fatmawati Rusdi dengan program “Peduliki, salama’ ki” menjadi angin segar bagi masyarakat. Walau di masa Pandemi, masyarakat tetap bisa berkarya dan bekerja.

Kehadiran program “Peduliki, salama’ ki”  disambut cukup baik masyarakat. Danny Pomanto – Fatmawati Rusdi tak hanya berkerja berdua. Pasangan ini melibatkan banyak orang dengan menghadirkan relawan serta tenaga medis dengan jumlah partisipan mencapai 15.000 orang.

Terlepas dari semua rancangan canggih yang telah dipaparkan, mulai dari Qr Code, penggunaan zoom sebagai pengawasan ruang publik, mengukur indeks kepatuhan masyarakat, hingga pada penggunaan produk dalam negeri “Genose” sebagai alat detektor Covid-19 yang akan digunakan.

Hari ini, masyarakat Kota Daeng menaruh harapan besar dipundak Walikota dan Wakil Walikota Makassar untuk memutus mata rantai Covid-19 tanpa menimbulkan masalah sosial dan ekonomi. Harapan ini sama dengan harapan masyarakat dalam cerita legenda Yunani kuno kepada Hercules dan Lolaus untuk memotong habis sembilan kepala monster Hydra agar tidak tumbuh lagi.

Akankah Ir Mohammad Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi dapat melakukan hal yang sama seperti Hercules dan Lolaus?. Hal ini akan dijawab oleh waktu, satu bukti lebih baik dari seribu janji. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Editor : Imran Yusuf

ads

Leave a Reply