Akses Jalan Rusak, Tokoh Pemuda Sesalkan Pemerintah Enrekang

ENREKANG,MENARAINDONESIA.com-Jalan merupakan akses utama bagi masyarakat untuk menjangkau beberapa tempat. Terutama bagi para petani yang ingin membawa hasil tani dari kebun ke pasar, jelas menjadi harapan seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan fasilitas umum yang berkualitas.

Jalan poros kabupaten Enrekang, rusak dan belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Tepatnya Jalan penghubung antara desa Saludewata dan desa Mata Allo.

Jalan penghubung antar desa ini adalah salah satu akses warga setempat yang setiap hari dilalui. Kerusakannya berkisar 400 – 500 Meter.

Tokoh pemuda Enrekang, Ucha Fauzi mengungkapkan kekecewaannya dan mengatakan jalan tersebut sudah terlalu lama rusak, dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah.

“Ini jalan sudah terlalu lama rusak, terakhir diperbaiki sekitar tahun 2007 atau 2008. Dua periode kepemimpinan Drs. H.Muslimin Bando, M.Pd sebagai Bupati Enrekang tidak pernah perbaiki itu jalan.” Ucap, Fauzi dengan rasa kecewa. Rabu (13/1/2020).

Fauzi menambahkan, jalan tesebut juga melalui salah satu kebun milik anggota DPRD Kab. Enrekang dari Hanura di Buntu Ampang, Desa Saludewata, namun yang bersangkutan tidak bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat.

“Jalan itu melalui kebun milik salah satu anggota dewan dari Partai Hanura, Harusnya selaku anggota dewan bisa perjuangkan kebutuhan utama masyarakat, jangan hanya urus kebun tapi harus urus juga tugasnya, suarakan kepentingan masyarakat. Apalagi pernah menjabat kepala desa ditempat ini.” Tegas, Fauzi.

Selain itu, Fauzi juga meluapkan rasa kecewanya dengan menyalahkan kepala desa setempat. “Kepala desa juga belum mampu memetakkan kebutuhan apa yang sangat mendesak bagi masyarakatnya hingga itu jalan terbengkalai. Sesal, Fauzi.

Fauzi berharap, semoga kelak ada pemimpin dan wakil rakyat yang lebih peduli terhadap masyarakatnya.

“Semoga kelak ada pemimpin dan wakil rakyat yang lebih memperhatikan masyarakat tanpa memandang siapa yang memilihnya”. Harapnya. (Yoe)

ads

Leave a Reply