MAKASSAR, MENARAINDONESIA.com – Ketua Zero Waste Makassar, Ainun Qalbi Muthmainnah yang turut hadir dalam kampanye Monster plastik menyerukan masyarakat untuk melakukan gaya hidup yang ramah lingkungan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik di Kota Makassar.
“Penyelesaian dari hulu ke hilir. Kerja sama pemerintah, korporasi dan masyarakat sebagai konsumen harus baik. Pemerintah harus punya dan menjalankan regulasi yang sudah dibuat,” jelas Ainun.
“Korporasi harus membuat inovasi untuk memasarkan produk yang kemasannya tidak mencemari lingkungan atau bertanggung jawab mengelola limbah kemasan dari produknya. Trus konsumen juga harus bijak baik dari segi konsumsi maupun pengelolaan sampah dari rumah masing-masing,” Ainun menambahkan.
Gaya Hidup ramah lingkungan, kata Ainun menjadi salah satu upaya mengurangi sampah plastik berada di alam. Masyarakat harus memulai dengan pencegahan, pemilihan dan pengolahan.
“Sampah plastik sekali pakai dapat kita cegah, yakni selalu membawa tumbler, kotak makan sendiri, kantong ramah lingkungan, menolak pemakaian sedotan ataupun yang lainnya. Jika memang harus terpaksa menggunakan plastik, kita harus bertanggung jawab melakukan pemilahan kemudian diolah,” jelas Ainun.
Monster plastik menyerupai Virus Corona dengan ukuran 3 x 3 meter hadir Kota Makassar. Setelah berkeliling di sejumlah jalan protokol, monster dengan sampah plastik 48 Kg ini singgah di Pantai Losari, Sabtu (7/11/2020).
Monster plastik dihadirkan penggiat lingkungan Kota Makassar yang diinisiasi Yayasan Konservasi laut (YKL) Indonesia dan Yayasan EcoNusa serta berkolaborasi dengan 29 komunitas, lembaga dan organisasi kampus kampus se-Kota Makassar.
Monster plastik ini merupakan bagian dari perangkat kampanye untuk menyampaikan kepada publik bahwa sampah plastik dan covid-19 menjadi ancaman nyata di Kota Makassar.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif YKL Indonesia, Nirwan Dessibali saat aksi di Pantai Losari. “Kampanye ini sebagai upaya penyadartahuan dan ajakan kepada masyarakat dan pelaku bisnis untuk menjadi bagian dalam meminimalisir penggunaan sampah plastik di Kota Makassar,” kata Nirwan.
Selain itu, sebagai gerakan yang mendorong masyarakat dalam mendukung pemerintah untuk berkomitmen dalam upaya eliminasi sampah plastik hingga 70 persen pada tahun 2025 serta sosialisasi terkait bahaya Covid-19 yang masih mengancam Kota Makassar.
Leave a Reply