MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Anggota DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah, menekankan pentingnya ruang terbuka hijau (RTH) bagi kesehatan keluarga dan masyarakat. Menurutnya, RTH tidak hanya mempengaruhi kualitas udara tetapi juga mendorong gaya hidup aktif bagi warga sekitar.
Hal ini disampaikan Muchlis Misbah saat menggelar sosialisasi Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pengelolaan RTH di Hotel Grand Imawan, Sabtu (18/05/2024).
“Ruang terbuka hijau ini sangat penting, utamanya bagi ibu-ibu untuk sering-sering menanam tumbuhan hijau di rumah atau di lingkungan,” ujarnya.
Muchlis Misbah, Legislator Partai Hanura, menjelaskan bahwa aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kapasitas tubuh dan kesehatan yang didapat dari tumbuhan.
“Apalagi sekarang sudah ada Perdanya bahwa setiap perumahan atau pemukiman yang baru dibangun harus memiliki 30 persen RTH, karena akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat,” terangnya.
Suriati, Akademisi UMI Makassar, yang menjadi narasumber sosialisasi, menjelaskan bahwa RTH dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai hal seperti kepemilikan, fungsi, dan pola pembentukannya.
“Di Kota Makassar sendiri banyak sekali ruang RTH yang bisa dimanfaatkan dan menjadi tempat yang sejuk, seperti taman kota, hutan kota, sekitar rel kereta api, pemakaman umum, serta lapangan olahraga,” jelasnya.
Suriati juga menyampaikan beberapa manfaat RTH bagi masyarakat perkotaan, karena memandangi pemandangan tumbuhan atau penghijauan adalah bagian dari terapi.
“Menjaga keseimbangan ekologi, meningkatkan kualitas hidup perkotaan, dan mendukung aspek kota agar terlihat asri seperti di perkampungan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Hasnidar, menyampaikan bahwa aturan dan regulasi soal RTH ini bisa menjadi wahana interaksi sosial bagi masyarakat. Hasnidar mengajak peserta sosialisasi untuk selalu menjaga dan memanfaatkan RTH agar dapat menciptakan suasana teduh dan udara yang bersih.
“Karena tanpa adanya ruang yang terbuka untuk berinteraksi, bertukar pikiran, dan bersosialisasi, masyarakat tidak mampu berinteraksi dan tidak mau bekerja sama antar sesamanya,” pungkasnya.
Leave a Reply