Bone Masuk Daerah Miskin di Sulsel, Ketua KEPMI Kritik Bupati

MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (KEPMI) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melayangkan kritik kepada Bupati dan Wakil Bupati, Andi Fahsar Padjalangi – Ambo Dalle, yang dinilai tidak memiliki kerja nyata selama sepuluh tahun memimpin Bumi Arung Palakka.

Beradasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), persentase penduduk miskin Kab.Bone pada tiga tahun terakhir yang dimulai tahun 2019, 2020, hingga 2021 berada diatas angka 10 persen.

Ketua Umum DPP KEPMI, Andi Alfian mengatakan, pembangunan Bone selama satu dekade terakhir tidak menunjukkan kemajuan di berbagai sektor jika dibanding dengan daerah lain.

“Kami menilai, sepuluh tahun kepemimpinan Andi Fahsar – Ambo Dalle tidak menghasilkan pembangunan berarti. Padahal, daerah kita punya sumber daya alam melimpah untuk memacu pembangunan. Bone hari ini justru terlihat kumuh,” ujar Alfian di Kota Makassar, Senin (21/11/2022).

Menurut Alfian, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bone belum merata dan menyentuh seluruh kecamatan. Salah satunya, Kecamatan Amali yang dinilai jauh dari kebijakan pembangunan Andi Fahsar – Ambo Dalle.

Alfian berpendapat, political will Fahsar – Ambo Dalle hanya difokuskan kepada wilayah tertentu. Dia menganggap hal itu sangat diskriminatif dan Bone kini jauh tertinggal dari daerah lain.

“Belum lagi kita bicara angka kemiskinan. Dari data BPS tiga tahun terakhir, Bone masuk sepuluh besar daerah termiskin di Sulsel. Pertanyaannya adalah, apa yang dikerjakan Pak Bupati bersama anggota dewan selama ini?” jelas Alfian.

Maka dari itu, KEPMI Bone mendesak Fahsar – Ambo Dalle untuk fokus membangun Bone di akhir masa jabatannya. Alfian menantang Tafaddal Jilid 2 untuk mewariskan pembangunan.

“Apa yang mau dikenang dari Fahsar – Ambo Dalle kalau tidak ada warisan pembangunan untuk masyarakat Bone? Kita meminta hal ini menjadi perhatian sebelum masa jabatan beliau berakhir,” kata Alfian.

ads

Leave a Reply