SINJAI,MENARAINDONESIA.com-Pasca pemukulan atlet dayung asal selayar di Kabupaten Sinjai, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Yasir Mahmud menyambangi pemondokan atlet dayung asal Kab.Selayar.

Saat tiba di pemondokan, Yasir Mahmud di sambut oleh Sukandar, pelatih dayung asal Selayar yang sedang berada dirumah. Sukandar menyambut hangat kedatangan ketua umum bersama para pimpinan dan pengurus KONI Sulsel.

“Kunjungan ini baru sempat kami lakukan karena sehari ini kami mendatangi 9 venue mulai dari Bulukumba hingga Sinjai,” ucap Yasir Mahmud.

Sebelum berkunjung ke pemondokan Atlet Dayung Kabupaten Selayar, Yasir Mahmud terlebih dahulu mengunjungi beberapa Cabor yang sedang melaksanakan pertandingan babak semi final seperti, Panahan, Pencak Silat, dan Final Cabor Biliard di Bulukumba.

Perjalanan di lanjutkan ke Sinjai dan menyaksikan pembukaan Balap Motor di Bikeru Sirkuit Gareccing.

“Kami juga mampir menyaksikan final dan pengalungan medali renang, Atletik, Basket dan Futsal hingga menjelang magrib,” jelasnya.

“Bahwa kejadian ini diluar dugaan kita semua dan kita patut mengambil hikmah dibalik kejadian ini,” sambung Yasir.

Menutup perjalanan kunjungan, Yasir Mahmud sejak pagi hingga malam ini, ketua umum KONI Sulsel memberikan santunan biaya pengobatan kepada para atlet korban kekerasan tersebut.

“Pelakunya sudah di tahan di Polres dan kita percayakan kepada pihak kepolisian menegakkan hukum yang adil atas peristiwa ini,” tutup Yasir.

Sementara, pelatih dayung asal Selayar, Sukandar menerangkan bahwa para atlet dayung asal Selayar ini tangguh, dan mereka tetap melanjutkan pertandingan.

“Inilah semangat sportifitas dan kecintaan terhadap olahraga dayung,” ucap sang pelatih.

Turut dalam rombongan Mujiburrahman Sekum KONI Sulsel, Andi Suyuti Bendum KONI Sulsel, Prof Andi Ihsan, Herman Hading dan beberapa pengurus KONI Sulsel lainnya. Yasir Mahmud menyampaikan rasa duka kepada para atlet dan menyatakan suka cita meskipun mereka tetap melanjutkan pertandingan dalam keadaan masih sakit. (IKM)