Jelang Presidensi G20, BEM Nusantara Jatim Gelar Webinar Nasional Bahas Energi Baru Terbarukan

SURABAYA,MENARAINDONESIA.com-Forum Presidensi Group of Twenty (G20) akan menindaklanjuti berbagai langkah pemulihan pada sektor yang terdampak pandemi di Indonesia. Forum yang terdiri dari 20 negara dengan perekonomian besar di dunia ini membahas banyak isu internasional yang berkaitan dengan perubahan iklim, dan penggunaan energi fosil.

“Energi fosil tidak akan abadi, perlu energi baru terbarukan yang tidak akan habis saat digunakan dalam jangka waktu lama. BEM Nusantara Jawa Timur tentu harus mendukung keberlanjutan dan optimalisasi energi baru terbarukan di Jawa Timur (Jatim),” ungkap Ahmad Faruq dalam sambutan di Webinar nasional (25/03/2023).

Dalam rangka optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur, Badan Ekstekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jatim menghadirkan Anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha, Ketua Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia, Roby Juandry dan Wakil Gubernur Provinsi Jatim, Dr H Emil Elestianto Dardak B Bus M Sc sebagai narasumber.

Anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha mengatakan bahwa Pemerintah Jatim telah mengembangkan Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Menurutnya, pada tahun 2020 lalu, Jatim sudah melakukan kegiatan pembangan EBT.

“Kebijakan ini merupakan penjabaran dan rencana pelaksanaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Ada sekitar 8 tempat yang telah dioptimalisasi oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur. Terbaru pada bulan september tahun 2020 ada pemasangan PLTS Rooftop oleh PT.PLN pada 160 pelanggan dengan total kapasitas 1.442 Mega Watt. Selain itu di tahun 2022 ada beberapa pembangunan di Jawa Tiimur yang cukup strategis.” terang Satya Widya Yudha.

Ketua Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia, Roby Juandry menjelaskan bahwa sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung terciptanya transisi energi berkelanjutan dan G-20 Indonesia dari sisi pemuda dan mahasiswa DEM Indonesia turut hadir sebagai salah satu dari 3 perwakilan organisasi mahasiwa dan pemuda yang bergerak disektor energi.

“Sebagai pemuda dan representasi mahasiswa di Indonesia, peluang bonus demografi untuk Indonesia Emas 2045 harus segera dijemput dengan mengambil peran-peran strategis. DEM Indonesia menyambut baik perhetalan G-20 di Indonesia tahun 2022. Ini merupakan kesempatan baik bagi generasi muda untuk berkolaborasi dengan anak muda dari berbagai negara yang tergabung dalam G-20 tersebut. Tentu dalam kesempatan itu tidak luput juga pembahasan tentang energi baru terbarukan,” terang Roby Juandry.

Roby menambahkan, dalam rangka mencari alternatif dari enegri fossil yang diperkirakan akan segera habis, menurutnya pengembangan EBT ini sangat diperlukan.

“Energi terbarukan diyakini tak akan habis hingga 100 tahun ke depan. Selain itu, perkembangan teknologi akan membuat energi terbarukan menjadi semakin kompetitif,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengaku sementara mengupayakan mendorong percepatan EBT dan telah ada rencana strategis terkait pengembangan EBT di Jatim.

“Perlu ada satu keberpihakan afirmasi dan komitmen tanpa banyak hitung-hitungan untung dan rugi berkaitan dengan energi baru terbarukan. Semakin kita menunda, samakin ketinggalan dari segi teknologi. Energi Panas Bumi dikembangkan di kawasan Ijen. Ini sebagai project stategis yang diharapkan berjalan baik. Di Jatim juga ada energi berbasis biomass, energi surya, dan energi hidro sangat berpotensi di kembangkan,” terangnya.

Pengembangan EBT di Jawa Timur sebagai solusi di daerah terpencil yang memiliki potensi dan ideologi kuat dalam pengembangan EBT.

“Pada akhirnya saya harus mengatakan bahwa Indonesia harus bergerak. Indonesia di masa mendatang bukan hanya penggun tetapi menjadi pemilik dari teknologi energi baru terbarukan ini,” tutup wakil gubernur Jawa Timur di akhir penyampaiannya. (DJ)

Leave a Reply