MAKASSAR, MENARAINDONESIA.com – Pencoblosan pada Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 ini sisa menghitung hari. Masyarakat Makassar pun sudah semakin banyak yang menetapkan pilihannya. Bahkan di hari-hari terakhir jelang penjoblosan, fenomena perpindahan dukungan terus terjadi.
Dua komunitas loyalis Paslon nomor 1, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama), yakni komunitas Maloku dan komunitas Anak Lorongna Somba Opu (Alonso), misalnya memilih hijrah dukungan.
Komunitas Maloku dan Alonso memilih bergabung dalam gerbong pemenangan Palon nomor 2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman).
“Dulunya itu kami dukung 01 (Adama) tapi sekarang ke 02 (Appi-Rahman), karena visi-misinya dan programnya 02 lebih menyentuh masyarakat kecil,” terang Ketua komunitas Maloku, Ridwan Jafri, Kamis (3/12/2020).
Program Appi-Rahman yang dimaksud Ridwan yakni gratis iuran sampah hingga relaksasi pajak. “Sangat menyentuh warga utamanya di sini yaitu gratis pembayaran sampah. Ada juga bantuan lainnya lewat relaksasi pajak untuk usaha kecil dan bantuan modal, itu dibutuhkan sekali,” sambungnya.
Senada dengan Ridwan, Ketua komunitas Alonso, Arfan Zainal Abidin, memilih pindah dukungan setelah memperbandingkan program para Paslon. Selain karena alasan program, Komunitas Alonso memilih hijrah ke Appi-Rahman karena alasan kecewa.
“Pindahma, capekma disana. Kecewa dengan perlakuan timnya beliau (Danny) menganggap kami ada tapi tidak ada. Kami dianggap kecil,” ungkapnya.
Untuk memenangkan Appi-Rahman Arfan Zainal menegaskan bakal all-out turun menjaring suara.
“Insyaallah kami sudah lama terbentuk komunitasnya dan tahu cara menjaring suara. Kami secara ikhlas akan memenangkan Appi-Rahman,” tutupnya.
Perpindahan dukungan dari loyalis 01 ke Appi-Rahman ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa waktu lalu sejumlah komunitas, warga, Ketua RT/RW loyalis Danny dan kotak kosong pada Pilwali 2018 lalu menyatakan diri pindah ke Appi-Rahman. Semisal Sapruddin Daeng Lili, Ketua RT 01 RW 11, Kelurahan Mapala, Kecamatan Rappocini. Namun karena dikecewakan, ia pun memilih hijrah mendukung Paslon nomor urut 1, Appi-Rahman.
“Saya tim pengawalnya Danny, saya pindah (ke Appi-Rahman) karena saya dipermalukan. Waktu Penentuan titik kampanye Pak Danny di sini, lokasi saya dibatalkan jadi saya anggap diriku itu dipandang enteng,” terangnya, Senin (16/11/2020) lalu.
Selain itu Ketua RW 05 Kelurahan Mallimongan Tua, Kecamatan Wajo, Usman Tanpa, juga memilih mengalihkan dukungannya. “Yang lalu kami di (memilih) kotak kosong, sekarang kami ingin pembaharuan sehingga Insyaallah saya dan warga saya khususnya RW 5 memilih Appi-Rahman,” ucapnya.
Fenomena perpindahan dukungan ini pun sejalan dengan naiknya elektabilitas Appi-Rahman hingga melampaui Paslon lainnya. Lembaga survei Roda Tiga Konsultan menilai secara umum, faktor kenaikan elektabilitas Appi-Rahman hingga menyalip Danny-Fatma (Adama) di Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 ini juga terlepas dari kerja-kerja tim Paslon nomor urut 2 itu.
Direktur Riset Roda Tiga Konsultan, Muhammad Taufik, menerangkan sejak awal, atau tepatnya di September 2020 lalu warga Makassar masih menerka-nerka pilihan mereka. Adama yang masih dianggap sebagai Incumbent nyatanya tak bisa mengangkat elektabilitasnya. Sementara para penantang, utamanya Paslon nomor 2 itu menggerakan timnya untuk lebih massif turun ke masyarakat.
Apalagi diketahui sebelumnya, Appi-Rahman menghadirkan berbagai program yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Yakni fokus pada penanggulangan Covid-19 dan membangkitkan perekonomian melalui berbagai program-program unggulan.
Seperti menghadirkan Duta Sehat dan Satgas Kesehatan, membagikan hingga 4 juta masker. Serta program relaksasi pajak yang berkeseuaian dengan kebutuhan masyarakat utamanya pelaku usaha kecil menengah yang terdampak Covid-19.
“Ini mungkin butuh riset lebih konfrehensif lagi. Tapi secara umum, masyarakat menginginkan program yang dibutuhkan dan kemungkinan Paslon nomor 2 ini bisa menjangkau itu dan akhirnya elektabilitasnya meroket,” paparnya.
Sebagai penutup, Roda Tiga Konsultan menegaskan meroketnya elektabilitas Appi-Rahman ini lantaran merebut suara paling banyak dari Swing Voters, Undecided Voters, hingga suara Paslon nomor 1. Roda Tiga Konsultan merilis hasil survei Pilwali Makassar ke publik, Rabu (2/12/2020), bertempat di Hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga.
Data yang dijabarkan Roda Tiga Konsultan yakni tren line masing-masing Paslon dari empat kali survei yang dilakukan. Termasuk survei terakhir yang digelar, 14-16 November 2020 lalu.
Dimana menunjukan Paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman), mengungguli Paslon lainnya. Ada dua jenis survei yang dilakukan pada sesi survei terakhir Roda Tiga Konsultan ini.
Yakni pertama, responden diberikan lembar simulasi kertas, kemudian diminta untuk mencoblos atau mencontreng seolah-olah berada di bilik suara. Hasilnya Appi-Rahman berada di posisi teratas dengan angka 33,1 persen. Disusul Adama 32,5 persen, Dilan 10,4 persen, dan Imun 3,7 persen. Adapun yang masih merahasiakan yakni 12,7 persen dan tidak tahu/tidak menjawab 7,7 persen. Sedangkan pada jenis survei pertanyaan terbuka, hasilnya juga tak jauh berbeda. Appi-Rahman memiliki angka elektabilitas 33,6 persen. Adama 33,2 persen, Dilan 10,7 persen, dan Imun 3,8 persen. Yang masih merahasiakan yakni 11,9 persen dan tidak tahu/tidak menjawab 6,9 persen.
“Di atas kertas secara ilmiah Appi-Rahman lah yang akan memenangkan Pilwali Makassar melihat dari tren linenya,” tutup Taufik.
Survei yang dilakukan Roda Tiga Konsultan ini menggunakan metode Stratified Systemic Random dengan 820 respon yang tersebar di 15 Kecamatan.(*)
Leave a Reply