MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Enam bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030 mulai memaparkan gagasan dan strategi pengembangan kampus dalam ajang Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor yang digelar pada lima zona rumpun ilmu, Senin (6/10/2025) hingga Senin (13/10/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian penting dari tahapan seleksi rektor, di mana setiap calon diwajibkan menyampaikan kertas kerja berisi pokok pikiran, arah kebijakan, dan program kerja yang diselaraskan dengan Rencana Pengembangan (RP) Unhas 2030. Lima zona rumpun ilmu yang menjadi lokasi penjaringan mencakup rumpun Saintek dan Sekolah Pascasarjana, Pertanian, Kesehatan, Humaniora, serta Teknik.
Salah satu bakal calon yang paling disorot adalah Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. (Prof JJ), rektor petahana yang menarasikan capaian konkret selama masa kepemimpinannya. Dalam paparannya, Prof JJ menegaskan bahwa Unhas saat ini menempati peringkat ketiga kampus terbaik nasional serta meraih peringkat pertama nasional dalam pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan 73 proposal yang didanai.
Selain itu, di bawah kepemimpinannya, Unhas mencetak jumlah profesor terbanyak di Indonesia dan berhasil mengintegrasikan program pembangunan nasional melalui implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya pada aspek penguatan sumber daya manusia, sains, dan teknologi.
Prof JJ memaparkan sepuluh capaian utama selama masa jabatannya, di antaranya pengakuan internasional, kinerja unggul di tingkat nasional, transformasi digital akademik dan administrasi, tata kelola keuangan modern, serta peningkatan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan. Selain itu, Unhas juga mencatat 230 medali prestasi mahasiswa di berbagai kompetisi nasional dan internasional dalam kurun Januari–Juni 2025.
Dalam hal mutu akademik, 63% program studi Unhas (150 dari 235 prodi) kini berakreditasi unggul atau A di tingkat nasional, sementara 35% program studi telah meraih akreditasi internasional.
Untuk visi jangka panjang, Prof JJ menegaskan arah pengembangan Unhas menuju “Pusat Unggulan dalam Pengembangan Insani, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni, dan Budaya berbasis Benua Maritim Indonesia (BMI)”hingga tahun 2030. Dalam jangka menengah 2025–2029, Unhas diarahkan menjadi “Kampus Mandiri dan Modern berbasis Benua Maritim Indonesia.”
Sementara itu, calon lain seperti Prof. Bundu menonjolkan gagasan “Kampus Berdampak” sebagai fokus utama pengembangan karakter mahasiswa dan penguatan kolaborasi antar-sumber daya perguruan tinggi. Ia menekankan pentingnya sinergi, transformasi tata kelola, serta implementasi nyata melalui kegiatan seperti Festival Kampus Berdampak.
Prof Bundu juga menilai bahwa Rencana Pengembangan Unhas 2030 yang telah dirumuskan sebelumnya merupakan dokumen monumental yang harus dijaga kesinambungannya.
“Kami fokus memotret visi dan misi Unhas sebagaimana tertuang dalam RP Unhas 2030, sambil mengadaptasi arah strategis sesuai tantangan zaman,” ujarnya.
Tahapan penjaringan gagasan ini diharapkan menjadi forum intelektual yang tidak hanya menampilkan janji dan rencana, tetapi juga rekam jejak kinerja dan keberhasilan nyata dalam memajukan “Kampus Merah” menuju dekade baru transformasi pendidikan tinggi di Indonesia Timur.
Leave a Reply