Ilham Fauzi “Diculik” Pemuda Makassar, Ada Apa?

MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Calon Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara, mengalami kejadian unik yang diibaratkan sebagai “penculikan” oleh para pemuda Makassar.

Terinspirasi oleh peristiwa bersejarah Rengasdengklok yang melibatkan Bung Karno dan Bung Hatta, beberapa pemuda di Makassar “menculik” Ilham Fauzi ke suatu tempat untuk berdiskusi secara intens mengenai masa depan Kota Daeng.

Kejadian ini berlangsung di Flazgozz Cafe, Jalan Tidung, Rabu (30/10/2024) malam. Ilham Ari Fauzi dijemput oleh sejumlah pemuda dengan alasan mendesak untuk membahas isu-isu strategis terkait pembangunan kota.

Para pemuda yang terganung dalam Rengasdengklok Project, ini merasa perlu menyuarakan aspirasi mereka secara langsung kepada sosok yang mereka anggap mampu mewakili harapan generasi muda.

Dalam diskusi tersebut juga menghadirkan Calon Walikota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail. Berbagai isu strategis dibahas, termasuk masalah lapangan kerja, pendidikan, infrastruktur, ruang publik, ekonomi kreatif, digitalisasi birokrasi, transportasi umum, dan wawasan lingkungan.

Ilham Ari Fauzi dengan antusias mendengarkan masukan dari para pemuda dan berjanji akan membawa aspirasi tersebut ke dalam rencana kerja ke depan.

“Ini pengalaman luar biasa bagi saya bersama Ibu Indira. Kami merasa sangat senang bisa hadir di tengah-tengah anak muda yang kritis. Pemuda Makassar punya semangat besar untuk kebaikan, dan saya siap mendukung,” ujar Ilham setelah acara tersebut.

Dalam diskusi yang penuh antusiasme, para pemuda menyampaikan pentingnya penguatan ekonomi kreatif di Makassar sebagai pilar pertumbuhan ekonomi kota.

Mereka meminta agar Ilham Ari Fauzi memperhatikan peran generasi muda yang berkiprah dalam bidang seni, budaya, dan industri kreatif. Menanggapi hal tersebut, Ilham berjanji untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang mendorong ruang kreatif dan akses terhadap pendanaan, pelatihan, serta pasar digital yang lebih luas.

“Tantangan kita adalah memanfaatkan potensi generasi muda dalam ekonomi kreatif untuk menumbuhkan ekonomi lokal. Saya melihat bahwa dukungan ini bisa diwujudkan melalui pelatihan berbasis teknologi dan kolaborasi dengan perusahaan lokal,” ujar Ilham.

Selain ekonomi kreatif, para pemuda juga menyuarakan pentingnya digitalisasi dalam birokrasi pemerintahan. Mereka berharap digitalisasi dapat memudahkan layanan publik, mengurangi birokrasi yang berbelit, dan meningkatkan transparansi.

Ilham sepakat dan mengungkapkan bahwa penguatan digitalisasi birokrasi akan menjadi prioritasnya, dengan harapan agar masyarakat dapat merasakan kemudahan akses layanan yang efisien.

“Jika kita ingin Makassar maju, kita harus beradaptasi dengan teknologi. Digitalisasi ini bukan hanya soal kecepatan, tapi juga tentang kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintah,” jelas lulusan Universitas Indonesia ini.

Tak hanya itu, transportasi umum juga menjadi sorotan dalam diskusi. Para pemuda mengusulkan perbaikan sarana transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti pengadaan bus listrik dan integrasi jalur sepeda.

Menurut mereka, hal ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan tetapi juga memperbaiki kualitas udara di Makassar.

Ilham menyambut baik usulan ini dan berjanji akan mengupayakan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan, terintegrasi, serta mudah diakses semua lapisan masyarakat

Terakhir, wawasan lingkungan menjadi pokok pembicaraan yang hangat. Ilham mengapresiasi kepedulian generasi muda terhadap isu lingkungan, terutama dalam upaya menjaga kelestarian pesisir dan pengelolaan sampah plastik.

Ia berkomitmen untuk memperkuat program hijau di Makassar, seperti pengembangan taman kota, peningkatan pengelolaan limbah, serta program edukasi lingkungan bagi masyarakat.

“Semua poin ini sangat relevan dan penting. Pemuda Makassar tidak hanya peduli pada hari ini, tetapi juga masa depan. Saya bangga mendengarkan aspirasi mereka, dan saya siap membawa perubahan yang positif bagi kota ini,” tutup Ilham.

Aksi “penculikan” calon kepala daerah ini dipandu oleh Rian Fahardhi, konten kreator yang sering membahas tentang politik, sekaligus mengkritik pemerintah.

Banyak orang yang mengapresiasi langkah aktif pemuda kota dalam menyuarakan isu-isu krusial. Aksi “penculikan” ala Rengasdengklok ini disebut sebagai bukti nyata semangat generasi muda Makassar untuk mewujudkan kota yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan.

Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan kontrak politik oleh pasangan calon nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI), terkait beberapa isu yang harus diselesaikan jika terpilih nanti.(*)

ads

Leave a Reply