MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian pangan masyarakat.
Kali ini, Indira memanen pare di Lorong Wisata Mildura, Kelurahan Sinrijala, Kecamatan Panakkukang, Senin (19/08/2024).
Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan program lorong wisata, tetapi juga menegaskan pentingnya upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan sempit di perkotaan.
Dalam sambutannya, Indira menekankan bahwa lorong wisata yang tersebar di seluruh kecamatan di Makassar memiliki karakteristik dan keunikan masing-masing.
Keberadaan lorong wisata ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat setempat, baik melalui pemanfaatan hasil pertanian maupun pengembangan usaha kecil dan menengah.
Dengan demikian, masyarakat di lorong wisata diharapkan dapat mandiri secara ekonomi dan memanfaatkan potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Terima kasih sudah meluangkan waktu, bisa menerima saya untuk bersilaturahmi. Lorong wisata yang ada di semua kecamatan tentu punya ciri dan khas masing-masing. Tapi kita punya tujuan kenapa dibikin lorong wisata. Untuk mensejahterakan masyarakat di wilayah itu,” ujar Indira Yusuf Ismail.
Lebih lanjut, Indira menggarisbawahi pentingnya penataan lorong wisata yang baik agar dapat mendukung pengembangan usaha dan kuliner lokal.
Penataan yang tepat akan meningkatkan daya tarik lorong wisata tidak hanya bagi warga Makassar tetapi juga bagi tamu dari luar kota bahkan mancanegara.
Kata Indira, lorong wisata bisa menjadi magnet yang memperkenalkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Makassar kepada dunia luar, sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
Indira juga menekankan bahwa penataan lorong wisata perlu dilakukan secara optimal untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada di dalamnya.
Menurutnya, keberhasilan penataan tersebut dapat berdampak langsung pada peningkatan ekonomi warga setempat, terutama melalui usaha kecil, kuliner, dan produk-produk UMKM yang dihasilkan di lorong wisata tersebut.
“Lorong wisata perlu ditata sebaik-baiknya karena kita berharap masyarakatnya bisa mengembangkan usaha, kuliner, dan hasil UMKM di lorong itu bisa dinikmati, mengangkat ekonomi masyarakat di lorong itu sendiri,” tambahnya.
Indira berharap, melalui lorong wisata seperti di Mildura, masyarakat dapat semakin berdaya dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas melalui pengembangan potensi lokal.
Dengan demikian, lorong wisata dapat menjadi daya tarik yang tidak hanya menarik minat wisatawan lokal tetapi juga internasional.
“Sehingga lorong wisata itu bisa dikunjungi warga, juga tamu baik dari dalam maupun luar negeri untuk melihat bagaimana kehidupan masyarakat di lorong kota Makassar,” pungkasnya.
Leave a Reply