Wakil Bupati Maros Terima Piagam Apresiasi Proklim dari Menteri LHK

JAKARTA,MENARAINDONESIA.com-Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, menerima piagam apresiasi Pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, di Jakarta pada Jumat (09/08/2024).

Penghargaan ini juga diberikan kepada Kepala Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Anshar, yang menerima piagam dan trofi sebagai lokasi Proklim kategori utama 2024, didampingi oleh tim dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Maros.

Suhartina Bohari menyatakan bahwa dua penghargaan yang diraih ini merupakan bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Maros dalam menjaga dan mengembangkan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

“Ini merupakan bukti nyata bahwa kami berkomitmen dalam bidang lingkungan hidup. Tidak semua pemerintah daerah mungkin tertarik pada isu ini, tetapi kami tergerak untuk berbuat,” kata Suhartina.

Lebih lanjut, Suhartina menjelaskan bahwa penghargaan kampung Proklim ini sudah diraih sejak 2021, saat Dusun Rammang-Rammang yang diinisiasi oleh Komunitas Anak Sungai berhasil meraih penghargaan Proklim kategori utama.

“Awalnya, pada tahun 2021, Rammang-Rammang mendapat kategori utama, dan pada tahun 2023, berhasil meraih penghargaan tertinggi yakni Proklim Lestari,” terangnya.

Suhartina menambahkan bahwa dukungan Pemerintah Daerah pada program lingkungan menjadi salah satu faktor yang membuat Pemerintah Pusat memberikan apresiasi.

“Selama ini kami sangat mendukung kegiatan komunitas masyarakat terkait lingkungan hidup, termasuk Proklim yang sudah berjalan hampir empat tahun,” jelasnya.

Sementara itu, Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Hidup DPKPLH Maros, Andi Erfina, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya mengajukan tiga lokasi untuk dinominasikan sebagai penerima Proklim.

“Pendataan desa Proklim ini meliputi aksi adaptasi, aksi mitigasi, dan kelembagaan yang ada serta berpotensi di desa tersebut,” ujarnya.

Erfina juga menuturkan bahwa Desa Benteng Gajah bisa lolos karena memiliki beberapa program unggulan, seperti pengelolaan sampah berbasis aplikasi, pemanfaatan biogas, pengelolaan dan pemanfaatan pupuk cair, serta pemanfaatan pekarangan dengan metode hidroponik.

“Di Benteng Gajah, terdapat banyak program yang berjalan, mulai dari pengelolaan sampah yang sudah menggunakan aplikasi, biogas dari kotoran ternak, pupuk cair, hidroponik, hingga pengembangan wisata,” paparnya.

Ke depan, pihaknya menargetkan agar Desa Benteng Gajah bisa meraih penghargaan Proklim kategori Lestari setelah meraih kategori utama tahun ini.

“Mudah-mudahan tahun depan kita bisa meningkatkan menjadi kategori Lestari seperti Rammang-Rammang. Kami juga berharap lebih banyak daerah yang mau mengadopsi program Proklim ini,” tutup Erfina.

Diketahui, program Proklim ini merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk melibatkan komunitas masyarakat secara aktif dalam upaya pengendalian lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim.

ads

Leave a Reply