MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar mengadakan Kunjungan Safari Stunting di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya, Rabu (20/09/2023).
Kunjungan itu dilaksanakan Sekretariat DPRD dalam rangka mendukung penuh upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mewujudkan “Makassar Zero Stunting 2024″.
Hadir pada kunjungan tersebut di antaranya, Sekretaris DPRD Kota Makassar, H. Dahyal S.sos, M.Si bersama Kepala Bagian Umum Set DPRD Kota Makassar, Dr. Muhajir, Plt Kabag Humas dan Protokol Set DPRD Kota Makassar, Muhammad Ichsan Asyari dan Plt Kabag Persidangan Set DPRD Kota Makassar Hj. Rafiqah Luthfi didampingi para pejabat Fungsional dan Laskar Pelangi.
Kunjungan pertama Tim Sekretariat DPRD Kota Makassar didampingi Kepala UPT Puskesmas Tamangapa, dr. Hj. Sri Sakiah bersama Kepala UPT Pengendalian KB Kecamatan Manggala Sri Yuniatin HM, SE, MM bersama sejumlah Kader Posyandu Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala.
Di Kecamatan Manggala, Tim Sekretariat DPRD Makassar mengunjungi kediaman bayi Ahmad Fauzan (24 bulan), Aidan (20 bulan), Bilqis (24 bulan) dan Muhammad Rayyansyah (18 bulan) yang terdata menderita Stunting oleh pihak Kader Posyandu di Kelurahan Tamangapa.
Kunjungan Kedua, Tim Sekretariat DPRD Kota Makassar didampingi Lurah Laikang Hj.Andi Suryanti, SE, M.Si bersama sejumlah Kader Posyandu Kelurahan Laikang dan Kader Posyandu Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya.
Di Kecamatan itu, Tim mengunjungi kediaman bayi Siti Nurhalida (24 bln) dan bayi Abdul Rahman (20 bln) yang oleh pihak Kader Posyandu terdata menderita stunting.
Dahyal mengatakan, kunjungan safari stunting Tim Sekretariat DPRD Kota Makassar ini selaku Bapak dan Ibu Asuh bagi anak penderita Gizi Buruk atau stunting.
Kunjungan tersebut, kata Dahyal, bertujuan memberi penyuluhan dan pemahaman bagi orang tua bayi stunting agar bagaimana memberi asupan gizi yang baik bagi bayi pada 1000 hari pertama sejak dilahirkan.
“Kami bersama Tim Sekretariat DPRD Kota Makassar juga akan melakukan pemantauan berkala sekaligus memberi bantuan dan pendampingan selama 3 (tiga) bulan sampai hingga Pemeriksaan bayi kepada Ahli Gizi dalam hal ini Dokter Spesialis anak agar bayi benar-benar kembali dalam kondisi gizi yang normal,” ujarnya, Minggu (24/09/2023).
“Sebagai langkah awal, kami menyarankan agar para orang tua bayi yang terdata menderita stunting ini sering berkoordinasi dengan Para Kader Posyandu Kelurahan dan pihak Puskesmas karena kami telah menjalin komunikasi dengan Pihak UPT Pengendalian KB Kecamatan untuk terus berupaya dalam rangka mewujudkan Kota Makassar terbebas dari anak yang mengalami gizi buruk atau Makassar Zero Stunting,” pungkasnya.
Leave a Reply