BULUKUMBA,MENARAINDONESIA.com-Pembangunan Proyek Tembok Laut Pantai Alorang di Kecamatan Herlang beberapa waktu lalu sempat viral dan menyita perhatian publik.
Diduga proyek yang di kerjakan oleh CV Mufida Karya yang bersumber dari satuan kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba di kerjakan asal-asalan.
Selain itu proyek dengan anggaran 7 Milyar lebih tersebut diduga menggunakan material pasir yang bercampur tanah
Namun, hal tersebut di bantah oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bulukumba, Andi Akrim saat di temui di ruangannya, Kamis (26/08/2022).
Andi Akrim mengatakan jika saat mendapatkan informasi dari masyarakat terkait dengan material pasir yang berada di lokasi proyek, ia bersama PPK langsung berkunjung ke lokasi tersebut
Saat tiba di lokasi proyek, Andi Akrim memang menemukan tumpukan material pasir yang bercampur tanah. Namun, ia langsung memerintahkan kepada kontraktor untuk tidak menggunakan material pasir yang bercampur tanah tersebut.
“Karena tidak sesuai maka saya langsung perintahkan kepada kontraktor untuk tidak menggunakan pasir tersebut”, ucapnya
Lebih lanjut, Andi Akrim juga telah memastikan jika material pasir tanah tersebut sama sekali tidak digunakan. Hal itu juga telah di periksa oleh pihak konsultan pengawas yang menurutnya tidak layak digunakan untuk campuran beton
“Silahkan kita cek ke lokasi dinda, dijamin 100 persen tanah itu tidak di pakai, dan saat ini telah menggunakan pasir yang sesuai dengan spesifikasinya”, jelasnya
Sementara Tokoh masyarakat Alorang, Sahiruddin yang di konfirmasi mengatakan jika material pasir yang bercampur tanah tidak di gunakan sama sekali oleh kontraktor
Ia menyampaikan jika setelah ada penolakan saat itu juga pihak kontraktor menggunakan material pasir yang sudah sesuai dengan spesifikasinya
“Iye, memang pernah ada pasir yang bercampur tanah masuk ke lokasi, tapi tidak na pakaiji saya liat karena langsung ada penolakan”, kata Sahiruddin yang rumahnya berada tepat di lokasi proyek tersebut
Cahi akrabnya menceritakan pada saat ombak besar menghantam beberapa Minggu lalu, proyek tembok tersebut sama sekali tidak mengalami kerusakan walau belum di lakukan pengecoran oleh pihak kontraktor. Dimana ia membandingkan saat rumahnya di terjang ombak dan mengalami kerusakan beberapa tahun silam
“Saat ini pak saya tidak ada komen sama sekali, karena saya anggap pembuatannya jauh lebih bagus dari yang dulu-dulu, karena tehniknya mungkin beda”, jelas Cahi
Lebih lanjut, Cahi menyampaikan jika dalam pembangunan proyek rekonstruksi tembok laut yang rumahnya berada tepat di bibir pantai benar-benar sangat membantu. Apalagi ia dan masyarakat setempat tiap hari memantau pekerjaan proyek tersebut
“Karena berada di belakang rumah saya, saya sangat merasakan betul pak, betul-betul aman, karena dulu sebelum ada proyek ini saya selalu was-was pak setiap malam, sekarang saya sudah bisa tidur nyenyak”, pungkasnya. (Ihsan)
Leave a Reply