MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Calon Wali Kota Makassar Indira Yusuf Ismail kerap digambarkan sebagai penyambung lidah kalangan emak-emak dan generasi Z di panggung politik Makassar. Menjadi satu-satunya calon perempuan dalam Pilwalkot, Indira dipandang sebagai simbol penting bagi kemunculan kepemimpinan perempuan di kota ini.
Menurut pengamat politik dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik, Lutfhi, kehadiran Indira Yusuf Ismail mencerminkan karakter pluralis dan egaliter yang telah lama melekat pada sejarah Kota Makassar. Kepemimpinan perempuan di Sulawesi Selatan, kata Lutfhi, selalu diterima dengan baik oleh masyarakat yang menghargai keadilan dan empati.
“Sulsel merupakan wilayah yang terbuka terhadap kehadiran pemimpin perempuan. Pemimpin perempuan sering kali dipandang lebih empati dan peduli pada masyarakatnya,” jelas Lutfhi, Jumat (11/10/2024).
Lutfhi juga menyoroti keunggulan pemimpin perempuan dalam hal manajemen keuangan dan ketegasan dalam menolak praktik korupsi.
“Dalam psikologi kepemimpinan, perempuan dikenal teliti dan sangat piawai mengelola anggaran, sehingga korupsi akan sangat sulit dilakukan di bawah kepemimpinan perempuan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Indira Yusuf Ismail mampu mengkristalisasi “the power of emak-emak,” menjadikan kelompok ibu-ibu sebagai kekuatan politik utama dalam Pilwalkot Makassar. Indira dianggap sebagai ikon gerakan perempuan yang mempengaruhi dinamika politik lokal, dan disebut sebagai simbol dari daya juang emak-emak untuk masa depan Makassar.
“Bu Indira adalah ikon ‘the power of emak-emak’ yang berhasil menghadirkan greget besar dalam politik lokal, menjadi representasi dari kekuatan perempuan di Makassar,” tutup Lutfhi.
Indira Yusuf Ismail bersama pasangannya Ilham Fauzi Amir Uskara, optimis dapat membawa perubahan signifikan dengan dukungan kuat dari emak-emak serta generasi muda di Pilkada serentak 2024.
Leave a Reply