Prediksi Tahun Baru 2022, Jangan Percaya Ramalan Paranormal

JAKARTA,MENARAINDONESIA.com-Menjelang akhir tahun, jamak ditemukan fenomena beberapa kalangan yang memprediksi kejadian di tahun berikutnya. Selain kalangan ilmuwan dengan analisis ilmiahnya, ada juga kalangan paranormal yang memaparkan penerawangan atau ramalan.

Menanggapi fenomena ini, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti berpesan agar umat muslim tidak terkecoh dengan berbagai macam prediksi yang mengandung tahayul dan mistik.

Dalam pengajian pagi PCM Depok Sleman, Ahad (26/12/2021) Mu’ti menerangkan bahwa Alquran memerintahkan umat muslim selalu bertawakal. Di dalam hidup, ada banyak hal yang bisa diprediksi manusia dan ada banyak hal yang juga tidak bisa diprediksi oleh manusia.

Karena itu, Alquran menurut Mu’ti banyak memakai tamsil dan simbol-simbol waktu sebagai pengingat manusia, baik di dalam ayat atau sebagai nama surat seperti Ad-Dukha, Al-Fajr, Al-Ashr, Al-Qamar, dan yang lainnya.

“Hidup kita ini dibatasi oleh waktu. Semuanya akan ada akhirnya, semuanya akan ada ujungnya. Tapi kapan akhir itu terjadi, di mana ujung itu berada, kita tidak akan pernah tahu. Karena itulah dengan kita melakukan muhasabah, kita senantiasa menjadi orang yang mawas diri berhati-berhati, dan itu tidak harus setahun sekali,” ungkapnya.

Mu’ti mengingatkan bahwa ada beberapa perkara yang bisa diprediksi lewat data ilmiah para ilmuwan seperti ekonomi, gejala alam, sosial-politik, dan kesehatan. Tetapi perkara seperti kematian, lebih-lebih bencana alam yang tiba-tiba tidak bisa diprediksi oleh para ilmuwan, apalagi oleh paranormal.

“Di sinilah pentingnya kita bisa mencandra 2022, tapi itu harus ilmiyah dan bukan dengan pendekatan-pendekatan tahayuli, misalnya ramalan-ramalan. Karena kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi maka kita itu harus senantiasa bertaqarub di manapun berada, bertakwa kapanpun kita, di dalam situasi yang bagaimanapun,” jelasnya.

Karena itu, Mu’ti berpesana agar umat Islam senantiasa berbekal iman, zikir, dan waspada agar diselamatkan dari berbagai hal yang berada di luar jangkauan prediksi manusia.

“Sehingga karena itu kalau kita ingin memproyeksi tahun 2022, bekal utama yang harus kita lakukan adalah bekal iman. Kita yakin bahwa Allah tidak akan mentakdirkan sesuatu untuk hambanya yang berbuat baik,” kata Mu’ti.

“Karena itu maka dalam tahun 2022 kita tentu harus lebih berhati-hati. Mudah-mudahan kita bisa lebih baik lagi di tahun 2022 dan kita diselamatkan dari mengalami takdir yang buruk dan kita senantiasa berdoa supaya diberikan Allah takdir yang baik sehingga kita melakukan refleksi, bertaubat, memperbaiki diri dan beramal saleh,” pungkasnya.

Leave a Reply