MAKASSAR,MENARAINDONESIA.com-Sejak terpilih pada Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar Pinrang, satu per satu agenda dan tahapan penting konsolidasi organisasi diselesaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Pinrang terpilih, Usman Marham. Setelah menerima SK pengurus, Usman bergerak cepat menyusun petunjuk teknis (Juknis) tentang Tata Kerja dan Juknis Tentang Haluan Kerja DPD Partai Golkar Pinrang.
Tidak perlu berlama-lama, setelah juknis rampung, Usman bergerak mengumpul pengurusnya. Rapat pleno pertama pun digelar secara tatap muka dengan menerapkan protocol Kesehatan secara ketat.
Sejumlah agenda penting dilaksanakan dalam Rapat Pleno I ini. Mulai dari pengukuhan pengurus, penandatanganan Pakta Integritas, pengesahan Juknis hingga penetapan agenda selanjutnya berupa orientasi pengurus. Dalam pleno pertama ini, kepanitiaan orientasi pengurus juga dibentuk dan langsung bekerja.
Kerja sigap panitia berhasil menyiapkan penyelenggaraan orientasi pengurus. Tahapan penting dalam menyamakan persepsi dan menambah wawasan pengurus tentang kegolkaran ini juga berlangsung sukses.
Tidak tanggung-tanggung, dua pembicara penting dari pusat dihadirkan. Senior Partai Golkar yang juga mantan anggota DPR RI lima periode, H Syamsul Bachri, M.Sc hadir sebagai narasumber. Syamsul tidak sendiri. Ada juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar bidang pemenangan Pemilu yang saat ini duduk sebagai Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tanjung. Keduanya memberi pembekalan yang memadai ditambah akademisi dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Dr Sukardi Weda. Wakil Rektor UNM ini bicara tentang pengelolaan organisasi secara modern.
“Saya sengaja datangkan orang pusat yang lebih paham tentang Golkar untuk menyampaikan materi, sehingga pengurus juga bisa lebih paham Golkar,” kata Usman Marham.
Ia berharap, dengan orientasi yang dilakukan, jajaran pengurus menjadi lebih paham organisasi, paham Golkar dan tugas-tugasnya ke depan. Karena, lanjutnya, ia ingin membenahi benar konsolidasi partai dan wawasan pengurus agar bisa bekerja sesuai tradisi Partai Golkar sebagai partai tua yang sarat pengalaman. Hal mana akan dielaborasi dengan mengadaptasi kondisi kekinian dan pola-pola pengelolaan partai secara modern.
“Mengapa ini saya lakukan, karena omong kosong bisa menggerakkan pengurus kalau soliditas tidak tercipta. Omong kosong bisa menggerakkan pengurus kalau tidak paham tugas dan tanggung jawabnya. Omong kosong bisa bekerja optimal, maka mereka tidak paham aturan main. Inilah semua yang akan saya benahi dan mengapa orientasi pengurus ini menjadi sangat penting,” urainya.
Bagi Usman, urusan pemenangan adalah urusan ke sekian. Karena yang terpenting saat ini adalah bagaimana menjalankan roda organisasi secara benar. Makanya, target tahun pertama adalah konsolidasi organisasi, tahun kedua konsolidasi program, tahun ketiga konsolidasi penggalangan. “Tahun keempat, tepatnya 2024, barulah saya masuk pada konsolidasi pemenangan,” bebernya.
Leave a Reply