Tokoh Pemuda Ini Apresiasi Sikap Danny Pomanto Kembalikan Mobil Dinas ke Pemkot

menara-indonesia

menara-indonesia

MAKASSAR, MENARAINDONESIA.com – Tokoh pemuda Kota Makassar, Imran Yusuf mengapresiasi sikap Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto yang mengembalikan mobil dinas jenis Toyota Alphard yang pernah dipakai ke pemerintah.

Kata Imran, sikap Danny Pomanto berbeda dengan beberapa mantan pejabat di Pemkot Makassar yang menguasasi sepenuhnya mobil dinas walau masa jabatan mereka telah berakhir.

“Pak Danny sebagai mantan Walikota Makassar berhak memiliki kendaraan dinas tersebut. Namun, pak Danny tak mau, sebab pemerintah masih ingin memakainya,” ujar Imran, Selasa, (3/11/2020).

“Mobil dinas diserahkan pak Danny di rumahnya, Jalan Amirullah tanggal 30 Oktober 2020 lalu,” tambahnya.

Menurut Imran, jika merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 84 tahun 2014 tentang penjualan barang milik negara atau daerah berupa kendaraan dinas, Danny Pomanto berhak memiliki kendaraan tersebut dengan cara membelinya. Hal ini sesuai syarat penjualan kepada pejabat negara pasal 10 dan 11 serta pasal 12 tentang penjualan kepada mantan pejabat negara.

“Pada pasal 12, kendaraan perorangan dinas dapat dijual tanpa melalui lelang kepada mantan pejabat negara pemegang tetap kendaraan tersebut dengan syarat kendaraan Perorangan Dinas telah berusia paling singkat 4 tahun terhitung mulai tanggal, bulan, tahun perolehannya, untuk perolehan dalam kondisi baru,” terangnya.

Imran mengaku heran jika banyak komentar negatif yang dialamatkan ke Danny soal mobil dinas tersebut. “Seharusnya kita mengapresiasi sikap pak Danny sebagai mantan Walikota Makassar yang kooperatif dalam proses pengembalian aset pemerintah kota tersebut,” terangnya.

Adapun komentar negatif, jelas Imran, mungkin bisa saja datang dari orang yang memang tidak sejalan secara politik dengannya.

“Kita semua tahu, ini adalah moment politik. Mestinya setiap orang menjadi penerang dan penyejuk serta mengapresiasi sikap pak Danny,” ujarnya.

Imran melanjutkan, orang hanya melihat sebuah mobil Alphard yang belum sempat dikembalikan karena padatnya aktivitas Danny, sedang disisi lain, seharusnya Pemkot melalui pejabat Walikota sejak dulu melakukan inventarisir kendaraan.

“Pak Danny juga selalu kooperatif, saya kenal beliau, tidak pernah mengambil sesuatu yang bukan haknya,” paparnya.

“Pak Danny orangnya serius dalam berpikir dan bertindak, apalagi beliau baru saja melewati masa-masa sulit di dunia politik, tentu tidak mungkin sempat untuk memikirkan semuanya, termasuk barang yang ternyata masih jadi aset Pemkot,” jelasnya.

“Seharusnya sejak dulu Pemkot Makassar datang ke rumah beliau sejak beliau tidak menjabat lagi,” tambahnya.

Imran mengajak semua pihak untuk melihat sisi baik dan memahami Danny Pomanto. “Beliau itu orang baik yang harus kita jaga. Beliau aset Makassar yang lebih berharga dari barang mana pun. Saat Pak Danny menjabat beliau mempersembahkan 178 penghargaan untuk masyarakat Kota Makassar,” terangnya.

Imran menyebutkan, era Danny Pomanto, perekonomian Kota Makassar meningkat pesat hingga 7,2 % diatas rata-rata provinsi Sulawesi Selatan dan nasional.

“Itu artinya, beliau telah bekerja dengan baik. Hal ini seharusnya mendapat penghargaan dari kita semua,” tutupnya. (*)

Leave a Reply