JAKARTA, MENARAINDONESIA.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengkritik satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurutnya, sudah setahun era Jokowi-Ma’ruf, beban rakyat dan negara kian berat.
Dalam akun resmi Twitter Fadli Zon, menyebut bahwa Akibat miskalkulasi, mismanajemen, serta kerja-kerja pembangunan tuna konsep, Indonesia kini harus menanggung beban utang yang sangat berat. Mengutip laporan Bank Dunia, “International Debt Statistics 2021” utang luar negeri Indonesia saat ini menempati urutan ke-6 tertinggi di antara negara-negara berpendapatan menengah dan rendah.
“Saat ini, utang luar negeri kita lebih dari US$402 miliar, jauh lebih besar dibandingkan utang Argentina, Afrika Selatan, ataupun Thailand,” Kata Fadli Zon.
Selain utang luar negeri, tahun ini pemerintah juga telah menerbitkan Global Bond sebesar US$4,3 miliar dengan tenor 30 tahun. Artinya, utang ini akan jatuh tempo pada tahun 2050. Jadi, jangankan mengurangi beban rakyat dan negara, pemerintahan saat ini justru sedang melarikan sebagian persoalan menjadi beban bagi anak cucu kita nanti. Warisan gunungan utang.
Lebih lanjut Fadli Zon dalam cuitannya menyebut Stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 24 persen digunakan untuk menolong korporasi dan hanya 12 persen saja yang digunakan untuk belanja kesehatan. Itukan ironis.
Tak heran, menurut sejumlah survei seperti yang dilakukan Litbang Kompas, mayoritas rakyat mengaku tidak puas pada pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ketidakpuasan dalam bidang ekonomi adalah yang paling besar, tulis Fadli di akun twitter @fadlizon yang dikutip menaraindonesia.com, Rabu 21 Oktober 2020. (*)
Leave a Reply