PAREPARE,MENARAINDONESIA.com-Berinovasi dengan baik untuk mampu meningkatkan kinerja dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien menjadi cerminan bagi setiap kepala daerah. Wali Kota Parepare, DR HM Taufan Pawe SH MH yang telah meraih ratusan penghargaan yang diperolehnya melalui kerja keras dan kerja cerdas. Karena itu tiap penghargaan yang diraih pasti memiliki makna tersendiri.
Taufan Pawe yang juga Ketua DPD I Golkar Sulsel saat menerima Direktur Harian PAREPOS, Drs H Mappiar HS MSi bersama Ketua SMSI Parepare, Ade Cahyadi SH MSi, Selasa 22 Desember, berbagi jurus jitu akan hal tersebut. ” Komitmen kepala daerah dan SKPD jika ditumbuh kembangkan menjadi sebuah sistem dan sukses, maka outputnya adalah kesejahteraan masyarakat. Bagaimana tata kelola pemerintahan ini hadir ditengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Pemerintahan itu jangan dilihat lagi sebagai birokrat. “Kalau kita berbicara birokrat, maka yang muncul dibenak kita adalah berbelit-belit. Itulah birokrat yang harus di reformasi. Saya semoga hadir dari bagian reformasi itu untuk mengubah semua sistem yang ada. Apa yang mau diubah mindset, bukan dilayani tapi dilayani,”ungkapnya.
Dan yang tak kalah pentingnya, kata Ketua DPD I Golkar Sulsel, adalah jiwa entrepreneurship yang harus dimiliki seorang birokrat. Dimana dia bergerak dengan tujuan agar ada asas manfaat yang diperoleh. “Kalau dilihat dari star awal saya, pendapatan asli daerah (PAD) hanya sekitar Rp 50 miliar, sekarang sudah kisaran Rp150 miliar. Dan tidak sedikit pembangunan yang saya laksanakan sifatnya reward, apa itu Dana Insentif Daerah (DID),”jelasnya, sambil menunjuk salah satu contoh bangunan yang ada disekitar rumah jabatan yakni Auditorium BJ Habibie.
Lebih jauh, suami dari Hj Erna Rasyid, dirinya kembali mendapat reward dalam bentuk DID terbesar di Sulawesi Selatan senilai Rp 55 miliar. Jadi semua penghargaan itu ada nilainya dalam bentuk reward yakni DID. Terkait dengan inovasi. Parepare dari 99 Top Inovasi berhasil masuk 45 besar dan masuk lagi 12 besar untuk masuk inovasi tingkat dunia. “Apa yang saya angkat dalam isu center dalam konsep inovasi itu tersebut, adalah pemberdayaan srikandi untuk srikandi. Dan yang saya sisir adalah masyarakat pesisir. Apa lagi dari 22 kelurahan, 11 diantaranya berada diwilayah pesisir,”tambahnya.
Dari potret tersebut ?, apa yang terjadi. Dimasa pandemi ini, income pendapatannya naik. “Itulah kenapa saya mendapatkan penghargaan,”tegasnya. Sebelum menutup pertemuan itu, Taufan Pawe menambahkan, dalam mengelolah pemerintahan itu butuh yang namanya komitmen. Dan titik lemah seorang kepala daerah, menurutnya adalah titik awalnya adalah jual beli jabatan. (*)
Leave a Reply