Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah mengatakan rencana kerjasama ini merupakan bagian dari program super prioritas dan progarm peternakan Kementan RI.
Nasrullah menjelaskan bahwa kedepan rencana kerjasama ini model sistem pengembangan peternakan sapi perah yang ada di Cimory akan diterapkan di Kabupaten Gowa sebagai langkah awal. Mengingat di Kabupaten Gowa belum ada peternakan sapi perah.
“Medium scale seperti di Rancamaya itu rencana kita akan duplikasi di Kabupaten Gowa. Karena ini merupakan prototype awal yang bisa dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan produk yang maksimal,” kata Nasrullah.
Sementara itu, Pemilik PT. Cisarua Mountain Dairy (Cimory), Bambang Sutantio berharap kedepan ada kerjasama teknis peternakan sapi perah dan pihaknya juga akan membantu memasarkan susu yang dihasilkan nanti dalam bentuk market wisata.
“Jadi kita akan masuk satu paket market wisatanya. Mungkin kita akan mulai dengan restoran dan pabrik susu sesuai dengan hasil peternakan yang ada di Kabupaten Gowa,” kata Bambang.
Untuk tahap awal khususnya dalam kerjasama peternakan pihaknya membutuhkan lahan 3 hingga 5 hektar untuk kandang, fasilitas dan pemerahan. Kemudian lahan hijauan untuk pakan ternak 20 hektare dan pemasarannya dirinya membutuhkan 5 hektare untuk pembangunan cafe dan resto.
“Kalau resto sebaiknya mendekati jalan utama supaya mudah dijangkau oleh turis atau wisatawan. Kita butuhkan lahan 5 hektar,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku akan mempersiapkan lahan yang dibutuhkan. Adnan menyebutkan pihaknya telah menyiapkan beberapa alternatif lahan yang berada di wilayah Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolopao.
Adnan menyebutkan ada 3 lokasi yang disiapkan untuk investasi Cimory di Kabupaten Gowa. Pertama ada di Kelurahan Patapang, kemudian lahan rencana pembangunan kebun raya Malino dan lahan bekas pabrik Markisa di Kecamatan Tombolopao.
“Ketiga lahan ini yang kami usulkan ini semuanya sudah clear dan kami juga sudah melakukan rapat dengan BPKH, kemudian BKSDA dan awal Maret ini sudah dilakukan tata batas oleh BPKH sehingga insya Allah lahan-lahan yang telah kami sebutkan akan menjadi prioritas utama dalam penyelesaian tata batas,” ungkapnya.
Turut hadir dalam pembahasan ini jajaran Dirjen PKH Kementan, Jajaran PT Cimory, Pj Sekda Gowa, Hj. Kamsina, sejumlah pimpinan SKPD dan camat lingkup Pemkab Gowa yang terkait. (*)
Leave a Reply